Biografi George Berkeley – Filsuf Empiris Inggris yang Namanya Diabadikan Sebagai Nama Kota
George Berkeley adalah seorang filsuf Irlandia. Dia adalah putra tertua seorang imigran Inggris yang tinggal di Irlandia. Ia dilahirkan pada 12 Maret 1685 di Kastil Dyserc, dekat Thomastown di Kilkenny. Pada usia 11, ia memasuki sekolah Kilkenny, dan karena perkembangannya yang cepat, ia diangkat ke kelas dua. Kemudian, pada usia 15, ia masuk Trinity College, Dublin. Dia memperoleh beasiswa pada tahun 1702 dan memperoleh gelar sarjana dua tahun kemudian.
Ketika menyelesaikan pendidikan masternya pada tahun 1707, ia menerima beasiswa junior setelah lulus ujian dengan cemerlang. Pada 1709, ia diangkat menjadi uskup gereja Anglikan.
Perjalanan hidup Berkeley cukup panjang. Dia telah menghabiskan waktu bepergian di Eropa dan kembali ke Inggris. Namun, selama delapan belas tahun terakhir hidupnya, Berkeley menjadi uskup di Irlandia.
Pada tahun ia menjadi uskup, ia menerbitkan Analis (1734). Pada 1750, putra sulungnya meninggal dan itu memperburuk kesehatannya. Dia ingin sekali kembali ke Oxford dan dapat bersama putranya yang sedang belajar di sana, dia membuat keputusan besar untuk mengundurkan diri dari keuskupannya. Namun, Raja menolak permintaannya dan menyatakan bahwa dia bisa tinggal di mana saja, tetapi dia harus mati sebagai uskup.
Berkeley pindah ke Oxford pada 1752. Dia meninggal di sana pada 14 Januari tahun berikutnya dan dimakamkan di Gereja Kristus.
Bersama dengan John Locke dan David Hume, Berkeley adalah seorang filsuf empiris Inggris yang terkenal karena keberaniannya dalam menyangkal keberadaan materi dengan argumen yang sangat kuat dan logika yang hebat.
Dia mengembangkan pandangan tentang pengenalan visual jarak dan ruang. Selain itu, ia juga mengembangkan sistem metafisik yang mirip dengan idealisme untuk menentang skeptisme.
Karyanya yang sangat terkenal adalah Prinsip Pengetahuan Manusia dan Dialog-dialog Hylas dan Fhilonous.
Pengaruh Barkeley sangat besar dan luas. Sejauh satu kota di California dinamai sesuai namanya, yaitu kota Berkeley.
Inti dari pandangan filosofis Berkeley adalah tentang pengakuan. Menurut Berkeley, pengamatan terjadi bukan karena hubungan antara mengamati subjek dan objek yang diamati. Pengamatan sebenarnya terjadi karena hubungan pengamatan antara pengamatan satu indera dan pengamatan indera lainnya. Misalnya, jika seseorang mengamati meja, itu mungkin karena ada hubungan antara indra penglihatan dan indera peraba. Indera penglihatan hanya mampu menunjukkan warna meja, sedangkan bentuk meja diketahui dari indera peraba. Indera juga tidak menunjukkan jarak antara meja dan orang tersebut, karena yang memungkinkan pengenalan jarak adalah indera dan pengalaman lain. Dengan demikian Berkeley mengatakan bahwa pengakuan hanya mungkin dengan sesuatu yang konkret.